Sabtu, 06 Oktober 2012

Pedoman Penyusunan Algoritma

Dasar Penyusunan Algoritma  

    Walaupun tidak ada standarisasi tentang bagaimana menyusun algoritma, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun suatu algoritma. Menurut Knuth (1973) dan Horowitz (1999) ada 5 ciri penting yang harus dimiliki sebuah algoritma, yaitu:
  1. Finiteness, menyatakan bahwa suatu algoritma harus berakhir untuk semua kondisi setelah memproses sejumlah langkah.
  2. Definiteness, menyatakan bahwa setiap langkah harus dinyatakan dengan jelas (tidak rancu atau mendua-arti).
  3. Masukan, setiap algoritma bisa tidak memiliki masukan atau mempunyai satu atau beberapa masukan. Masukan merupakan suatu besaran yang diberikan di awal sebelum algoritma diproses.
  4. Keluaran, setiap algoritma memilki keluaran, bisa hanya sebuah atau banyak keluaran. Keluaran merupakan besaran yang mempunyai kaitan atau hubungan dengan masukan.
  5. Efektivitas, setiap algoritma diharapkan bersifat efektif, dalam arti semua operasi yang dilaksanakan oleh algoritma haruslah sederhana dan dapat dikerjakan dalam waktu yang terbatas. Secara prinsip, setiap instruksi dalam algoritma dapat dikerjakan oleh orang dengan hanya menggunakan kertas dan pensil
Macam Struktur Dasar Algoritma

      Pada dasarnya terdapat tiga buah struktur dasar yang menyusun suatu algoritma. Ketiga struktur dasar tersebut adalah:

1. Sekuensial (runtunan)

  • Sebuah runtunan terdiri dari satu atau lebih instruksi
  • Tiap instruksi dikerjakan berurutan
  • Urutan instruksi menentukan keadaan akhir algoritma
  • Contoh     A1
                    A2
                    A3
                    A4
                    A5
     
2. Seleksi

  • Adakalanya instruksi dikerjakan jika kondisi tertentu terpenuhi
  •             Contoh
    Jika data ke-j lebih kecil dari min, maka isikan data ke-j sebagai min yang baru
                Dapat ditulis
    if kondisi then
         aksi
        ■  Memilih salah satu tergantung dari nilai kondisinya
      
    if kondisi then
         aksi 1
     else
         aksi 2 
     Contoh
         if x>y the
            tulis x sebagai bilangan terbesar
         else
            tulis y sebagai bilangan terbesar

3. Pengulangan


  • Menyatakan suatu tindakan atau langkah yang dijalankan beberapa kali.
  •       Contoh
    Jika ingin menampilkan 9 tulisan “Belajar Java”, bisa menuliskannya dengan menggunakan struktur pengulangan. Namun sebenarnya juga dapat digunakan struktur sekuensial tetapi untuk jumlah yang sedikit (2 atau 3 buah pengulangan saja), jadi kalau jumlahnya banyak lebih efektif  menggunakan struktur pengulangan.
     
      Adapun dalam prakteknya banyak algoritma yang mengombinasakan dua atau tiga struktur dasar yang telah dibahas di atas, yaitu penggabungan antara sekuensial, seleksi dan pengulangan. Hal ini di sebut dengan kombinasi struktur dasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar